Senin, 19 Januari 2015

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya


7.MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

1.      Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
pertama kali dikembangkan oleh Aronson,dkk. Dengan langkah aplikasinya sebagai berikut :
Ø  Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok,dengan setiap kelompok terdiri 4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi,sedang,dan rendah , serta jika mungkin anggota berasal dari ras,budaya,suku yang berbeda tetap mengutamakan kesetaraan jender. Kelompok ini disebut kelompok asal.jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe jigsaw ini,setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi dari pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli ( Counterpart Group/CG).
Dalam kelompok ahli,siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw ( gigi gergaji )
Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa, dan materi pembelajaran yang dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang dilakukan oleh kelompok ahli maupun kelompok asal.
Ø  Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun asal,selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah di diskusikan.
Ø  Guru memberikan kuis secara individual.
Ø  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Ø  Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.
Ø  Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan tipe jigsaw untuk belajar materi baru, perlu dipersiapkan suatu tuntutan da nisi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.      Pembelajaran Kooperatif tipe NHT  ( Number Heads Together )
Pembelajaran tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993). Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Langkah-langkah penerapan tipe NHT :
Ø  Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
Ø  Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.
Ø  Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, setiap kelompok diberi nomor atau nama.
Ø  Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok.
Ø  Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menjawab. Jawaban salah satu siswa yang ditujuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.
Ø  Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.
Ø  Guru memberikan tes/kuis kepada siswa secara individual.
Ø  Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

3.      Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division )
Model pembelajaran tipe STAD yang digunakan untuk mendukung dan memotivasi siswa mempelajari materi secara berkelompok. Tipe STAD dikembangkan oleh Slavin (1995) dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Lima tahapan tipe STAD :
Ø  Tahapan penyajian materi, yang mana guru memulai dengan menyampaikan indikator yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi prasyarat yang telah dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Lamanya penyajian materi bergantung  dengan kekompakan materi yang akan dibahas. Dalam pengembangan materi pembelajaran perlu ditekankan hal-hal sebagai berikut :
a.       Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari siswa dalam kelompok.
b.      Menekankan bahwa belajar memahami makna,dan bukan hafalan.
c.       Memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol pemahaman siswa.
d.      Memberikan penjelasan mengapa jawaban itu benar atau salah.
Ø  Tahap kerja kelompok, pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang harus dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivatior kegiatan tiap kelompok.
Ø  Tahap tes individu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual,mengenai materi yang telah dibahas. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok dan tes dilaksanakan secara tertulis melalui tatap muka dikelas.
Ø  Tahap perkembangan skor perkembangan individu, dihitung berdasarkan pada skor tes awal. Berdasarkan skor tes awal setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan perkembangan skor individu dimaksuid agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.

Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD :
·         Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
·         Guru memberikan tes/kuis kepada siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.
·         Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda ( tinggi,rendah dan sedang ). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari suku,ras.budaya yang berbeda tetapi tetap mementingkan kesetaraan jender.
·         Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi.
·         Guru memberikan tes/kuis kepada setiap individual.
·         Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

4.      Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ( Team Accelerated Instruction )
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengamati kesulitan belajar siswa secara individual.ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual dibawa ke kelompok-kelompok uintuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok.dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI :
Ø  Guru  memberikan tugas kepada kepada siswa  untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
Ø  Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal.
Ø  Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda ( tinggi,rendah dan sedang ). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari suku,ras.budaya yang berbeda tetapi tetap mementingkan kesetaraan jender.
Ø  Hasil  belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
Ø  Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Ø  Guru memberikan kuis kepada individual.
Ø  Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

5.      Model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share
Dekemukaan oleh Frank Lyman ( 1995). Merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan.Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu yang lebih banyak untuk berpikir,menjawab,dan saling membantu satu sama lain.
Langkah-langkah pelaksanaan antara lain :
Ø  Guru menyampaikan inti materi atau kompetensi yang ingin dicapai.
Ø  Siswa diminta untuk berfikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru.
Ø  Siswa diminta berpasangan dengan  teman sebayanya dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing.
Ø  Guru memimpin pleno kecil diskusi,tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
Ø  Berawal dari kegiatan tersebut,guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkap siswa.
Ø  Guru memberikan kesimpulan.
Ø  Penutup.






6.      Model pembelajaran kooperatif PICTURE AND PICTURE

Tipe ini digunakan untuk media gambar dalam proses pembelajarannya yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Langkah-langkah pelaksanaan :
Ø  Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Ø  Menyajikan materi sebagai pengantar.
Ø  Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.
Ø  Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis.
Ø  Guru menanyakan alasan /dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Ø  Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Ø  Kesimpulan.

7.      Model pembelajaran kooperatif : Problem solving
Problem solving ( pembelajaran berbasis masalah ) merupakan pendekatan pembelajaran yang  menggiring siswa untuk dapat menyelesaikan masalah. Masalah dapat diperoleh dari guru atau dari siswa.dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah serta difokuskan pada membangun struktur kognitif siswa.
8.      Model pembelajaran kooperatif : Team Games Tournament ( TGT)
Pada pembelajaran ini , peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan empat peserta didik yang masing-masing anggotanya melakukan turnamen pada kelompoknya masing-masing. Pemenang turnamen adalah peserta didik yang paling banyak menjawab soal dengan benar dalam waktu yang paling cepat.
9.      Model pembelajaran kooperatif TWO STAY TWO STAY
Model ini diajukan oleh spencer kagan (1992). Dimana dalam model ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain.
Langkah-langkah pelaksanaan :
Ø  Siswa bekerjasama dalam kelompok yang berjumlah 4 orang
Ø  Setelah selesai maka dua orang dari masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok yang lain.
Ø  Dua orang yang tinggal dalam kelompok membagikan hasil kerja dan informasi kepada tamu.
Ø  Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan hasil temuan merena dan kelompok lainnya
Ø  Kelompok mencocokakan dan membahas hasil kerja mereka.

10.  Model pembelajaran kooperatif : Cooperative Integrated Reading and Composition
 Cooperative Integrated Reading and Composition Model pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan peserta didik,dan dalam proses pembelajarannya bertujuan membangun kemampuan peserta didik untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya.
11.  Model  pembelajaran kooperatif : Group Investigation.

Dikembangkan oleh Sharan (1992), dengan langkah-langkah :
Ø  Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
Ø  Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
Ø  Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi
Ø  Masing-masing kelompok membahas materi yang ada secara kooperatif yang bersifat penemuan.
Ø  Setelah selesai diskusi juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
Ø  Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.
Ø  Evaluasi.
Ø  Penutup.

12.  Model  pembelajaran kooperatif INSIDE OUTSIDE CIRCLE ( IOC )

DIKEMUKAKAN OLEH Spancar Kagan.dimana pada pembelajaran ini siswa saling membagi informasi pada saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Langkah-langkah pembelajaran :
Ø  Separuh kelas berdiri dan membentuk lingkaran kesil dan menghadap keluar.
Ø  Separuh yang lain membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama dan menghadap kedalam.
Ø  Dua siswa berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagai informasi ,pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
Ø  Kemudian siswa yang berada pada lingkaran kecil diam ditempat, sementara siswa yang berada pada lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
Ø  Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi dan seterusnya.




13.  Model pembelajaran kooperatif : Cooperative Script ( CS )

Model pembelajaran ini dikemukakan oleh Dansereau,dkk (1995). Dalam pembelajaran ini siswa berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dsipelajari.
Langkah-langkah :
Ø  Guru membagi siswa berpasangan.
Ø  Guru membagi wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
Ø  Guru dan siswa menetpkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

14.  Model pembelajaran kooperatif : Make a Match ( mencari pasangan )
Dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan.
Langkah-langkah penerapannya :
Ø  Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk sesi review,satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
Ø  Setiap siswa mendapat sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
Ø  Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
Ø  Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
Ø  Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
Ø  Setelah satu babak,kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,demikian seterusnya.
Ø  Siswa juga bias bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu uang cocok.
Ø  Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

15.   Model pembelajaran kooperatif Snowball throwing.
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya :
Ø  Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
Ø  Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
Ø  Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menyampaikan materi yang akan diajarkan guru kepada temannya.
Ø  Kemudian masing-masing siswa diberi satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang bersangkutan dengan materi dan sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Ø  Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa kepada siswa lain selama kurang lebih 15 menit.
Ø  Setelah siswa mendapat satu boal/satu pertanyaan yang diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
Ø  Evaluasi
Ø  Penutup

16.  The Williams
Tipe model pembelajaran kooperatif The Williams mengajak siswa melakukan kolaborasi untuk menjawab sebuah pertanyaan besar yang merupakan sebuah tujuan pembelajaran. Pada model pembelajaran ini siswa dikelompok-kelompoknya secara heterogen seperti pada tipe STAD. Kemudian setiap kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

17.  Three-Step Interview (Wawancara Tiga Langkah)
Pada model pembelajaran kooperatif tipe three-step interview (disebut juga three problem-solving) dilakukan 3 langkah untuk memecahkan masalah. Pada langkah pertama guru menyampaikan isu yang dapat memunculkan beragam opini, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas. Langkah kedua, siswa secara berpasangan bermain peran sebagai pewawancara dan orang yang diwawancarai. Kemudian, di langkah yang ketiga, setelah wawancara pertama dilakukan maka pasangan bertukar peran: pewawancara berperan sebagai orang yang diwawancarai dan sebaliknya orang yang tadi mewawancarai menjadi orang yang diwawancarai. Setelah semua pasangan telah bertukar peran, selanjutnya setiap pasangan dapat membagikan atau mempresentasikan hasil wawancara mereka kepada seluruh kelas secara bergiliran. Tipe model pembelajaran kooperatif ini (three-step interview) ini efektif untuk mengajarkan siswa problem solving (pemecahan masalah).
Three-Minute Review (Reviu Tiga Langkah)
Model pembelajaran kooperatif tipe three-step review efektif untuk digunakan saat guru berhenti pada saat-saat tertentu selama sebuah diskusi atau presentasi berlangsung, dan mengajak siswa mereviu apa yang telah mereka ungkapkan saat diskusi di dalam kelompok mereka. Siswa-siswa dalam kelompok-kelompok itu dapat bertanya untuk mengklarifikasi kepada anggota lainnya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota lain. Misalnya setelah diskusi tentang proses-proses kompleks yang terjadi di dalam tubuh manusia misalnya pencernaan makanan, siswa dapat membentuk kelompok-kelompok dan mereviu proses diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi.

18.  Student Team Learning (STL - Kelompok Belajar Siswa)
Model pembelajaran kooperatif tipe student team learning ini dikembangkan di John Hopkins University – Amerika Serikat. Lebih dari separuh penelitian tentang pembelajaran kooperatif di sana menggunakan student team learning. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif yang satu ini sama saja dengan model pembelajaran kooperatif yang lain yaitu adanya ide dasar bahwa siswa harus bekerjasama dan turut bertanggungjawab terhadap pembelajaran siswa lainnya yang merupakan anggota kelompoknya. Pada tipe STL ini penekanannya adalah bahwa setiap kelompok harus belajar sebagai sebuah tim. Ada 3 konsep sentral pada model pembelajaran kooperatif tipe STL ini, yaitu: (1) penghargaan terhadap kelompok; (2) akuntabilitas individual; (3) kesempatan yang sama untuk memperoleh kesuksesan. Pada sebuah kelas yang menerapkan model pembelajaran ini, setiap kelompok dapat memperoleh penghargaan apabila mereka berhasil melampaui ktiteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Akuntabilitas individual bermakna bahwa kesuksesan sebuah kelompok bergantung pada pembelajaran yang dilakukan oleh setiap individu anggotanya. Pada model pembelajaran tipe STL, setiap siswa baik dari kelompok atas, menengah, atau bawah dapat memberikan kontribusi yang sama bagi kesuksesan kelompoknya, karena skor mereka dihitung berdasarkan skor peningkatan dari pembelajaran mereka sebelumnya.




19.  LT (Learnig Together)
Orang yang pertama kali mengembangkan jenis model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together (Belajar Bersama) ini adalah David johnson dan Roger Johnson di Universitas Minnesota pada tahun 1999. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, siswa dibentuk oleh 4 – 5 orang siswa yang heterogen untuk mengerjakan sebuah lembar tugas. Setiap kelompok hanya diberikan satu lembar kerja. Mereka kemudian diberikan pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Pada model pembelajaran Kooperatif dengan variasi seperti Learning Together ini, setiap kelompok diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk membangun kekompakan kelompok terlebih dahulu dan diskusi tentang bagaimana sebaiknya mereka bekerjasama dalam kelompok.

20.  Write Around (Menulis Berputar)
Model pembelajaran kooperatif tipe write around ini cocok digunakan untuk menulis kreatif atau untuk menulis simpulan. Pertama-tama guru memberikan sebuah kalimat pembuka (contohnya: Bila kamu akan berulang tahun, maka kamu akan meminta hadiah berupa...). Mintalah semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan kalimat tersebut. Selanjutnya mereka ia menyerahkan kertas berisi tulisannya tersebut ke sebelah kanan, dan membaca kertas lain yang mereka terima setelah diserahkan oleh kelompok lain, kemudian menambahkan satu kalimat lagi. Setelah beberapa kali putaran, maka akan diperoleh 4 buah cerita atau tulisan (bila di kelas dibentuk 4 kelompok). Selanjutnya beri waktu bagi mereka untuk membuat sebuah kesimpulan dan atau mengedit bagian-bagian tertentu, kemudian membagi cerita atau simpulan itu dengan seluruh kelas. Write around adalah modifikasi dari model pembelajaran kooperatif go around.
Round Robin Brainstorming atau Rally Robin
Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama sungai di Indonesia) untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang termasuk ke dalam kategori tersebut.

3 komentar:

  1. Tulisannya informatif, dapat memberikan pencerahan, terimakasih

    BalasHapus
  2. Lengkap sekali. Terimakasih sudah memberi informasi. Semoga berkah terus yaa..

    BalasHapus
  3. Best 10 Sports Toto bets for Tuesday - Sporting 100
    We have selected the top baoji titanium 10 best sports toto bets on Wednesday. 바카라 사이트 주소 We have 슬롯 가입 머니 selected the best 10 sports toto bets on Wednesday. 토토 사이트 코드 We have selected the w88 best

    BalasHapus